089 Al Quran : Surat Al Fajr Translate, Tafsir Jalalayn
Surat Al Fajr merupakan Surat urutan ke 89 dalam kitab suci Al Quran yang diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui Malaikat Jibril Alaihi Salam kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Salam di kota Makkah terdiri dari 30 Ayat.
Surat Surat Al Fajr ( Fajar ) termasuk dalam kategori surat Makkiah yaitu surat yang diturunkan di kota Makkah.
Tafsir Jalalayn ayat 1 :
(Demi fajar) yakni fajar yang terbit setiap hari.
Tafsir Jalalayn ayat 2 :
(Dan malam yang sepuluh) maksudnya tanggal sepuluh bulan Zulhijah.
Tafsir Jalalayn ayat 3 :
(Dan yang genap) atau tidak ganjil (dan yang ganjil) dapat dibaca Al-Watr dan Al-Witr, artinya ganjil.
Tafsir Jalalayn ayat 4 :
(Dan malam bila berlalu) bila datang dan pergi.
Tafsir Jalalayn ayat 5 :
(Pada yang demikian itu) yakni sumpah itu (terdapat sumpah bagi orang-orang yang berakal) Jawab dari Qasam tidak disebutkan yakni, sungguh kalian hai orang-orang kafir Mekah akan diazab.
Tafsir Jalalayn ayat 6 :
(Apakah kamu tidak memperhatikan) artinya tidak mengetahui hai Muhammad (bagaimana Rabbmu berbuat terhadap kaum 'Ad.)
Tafsir Jalalayn ayat 7 :
(Yaitu penduduk Iram) Iram adalah nama kaum 'Ad dahulu; lafal Iram dapat dianggap sebagai 'Athaf Bayan atau Badal tidak menerima Tanwin karena 'Illat 'Alamiyah dan Mu'annats (yang mempunyai tubuh-tubuh yang tinggi) atau mereka adalah orang-orang yang tinggi tubuhnya, tersebutlah yang paling tinggi di antara mereka mencapai empat ratus hasta.
Tafsir Jalalayn ayat 8 :
(Yang belum pernah diciptakan sepertinya di negeri-negeri lain) dalam hal kekuatan dan keperkasaannya.
Tafsir Jalalayn ayat 9 :
(Dan kaum Tsamud yang memotong) yang memahat (batu-batu besar) lafal Ash-Shakhr adalah bentuk jamak dari lafal Shakhrah; kemudian batu-batu besar yang mereka lubangi itu dijadikan sebagai rumah tempat tinggal mereka (di lembah) yakni Wadil Qura namanya.
Tafsir Jalalayn ayat 10 :
(Dan Firaun yang mempunyai pasak-pasak) ia dikenal dengan julukan tersebut, bila menyiksa seseorang ia membuat empat pasak, kemudian kedua tangan dan kedua kaki orang yang disiksanya itu diikatkan pada masing-masing pasak.
Tafsir Jalalayn ayat 11 :
(Yang berbuat sewenang-wenang) maksudnya Firaun dan bala tentaranya berbuat angkara murka (dalam negeri.)
Tafsir Jalalayn ayat 12 :
(Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu) dengan melakukan pembunuhan dan kelaliman lainnya.
Tafsir Jalalayn ayat 13 :
(Karena itu Rabbmu menimpakan kepada mereka cemeti) sejenis (azab.)
Tafsir Jalalayn ayat 14 :
(Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi) semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya, maka tiada sesuatu pun yang terlewat dari-Nya di antara amal-amal perbuatan itu, supaya Dia membalasnya kepada mereka.
Tafsir Jalalayn ayat 15 :
(Adapun manusia) yakni orang kafir (apabila dia diuji) dikenakan ujian (oleh Rabbnya lalu dimuliakan-Nya) dengan harta benda dan lain-lainnya (dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata, "Rabbku telah memuliakanku.")
Tafsir Jalalayn ayat 16 :
(Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu Dia membatasi) atau menyempitkan (rezekinya, maka dia berkata, "Rabbku menghinaku.")
Tafsir Jalalayn ayat 17 :
(Sekali-kali tidak) kalimat ini merupakan hardikan, bahwa perkara yang sebenarnya tidaklah demikian, maksud dimuliakan itu dengan diberi kekayaan, dan dihina itu dengan diberi kemiskinan. Sesungguhnya seseorang itu menjadi mulia karena ketaatannya, dan menjadi terhina karena kemaksiatannya. Orang-orang kafir Mekah tidak memperhatikan hal ini (sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim) artinya kalian tidak pernah berbuat baik kepada anak-anak yatim, padahal kalian kaya atau kalian tidak memberikan harta waris yang menjadi hak anak-anak yatim.
Tafsir Jalalayn ayat 18 :
(Dan kalian tidak mengajak) diri kalian atau orang lain (memberi makan) (orang miskin.)
Tafsir Jalalayn ayat 19 :
(Dan kalian memakan harta pusaka) harta peninggalan (dengan cara mencampur-aduk) tanpa segan-segan lagi, maksudnya kalian mencampur-baurkan harta warisan bagian wanita dan anak-anak dengan bagian kalian; atau kalian mencampur-baurkan harta warisan mereka dengan harta kalian sendiri.
Tafsir Jalalayn ayat 20 :
(Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan) sehingga kalian merasa sayang untuk menafkahkannya di jalan kebaikan. Menurut suatu qiraat pada keempat Fi'il tadi, yaitu Laa Tukrimuuna, Laa Tahaadhdhuuna, Ta'kuluuna, dan Tuhibbuuna, dibaca Laa Yukrimuuna, Laa Yahaadhdhuuna, Ya'kuluuna, dan Yuhibbuuna. Makna ayat-ayat di atas berdasarkan bacaan pertama.
Tafsir Jalalayn ayat 21 :
(Jangan berbuat demikian) lafal Kallaa ini adalah kalimat cegahan supaya jangan melakukan hal-hal tersebut. (Apabila bumi diguncangkan berturut-turut) artinya secara terus-menerus sehingga hancur musnahlah semua bangunan-bangunan yang ada di permukaannya.
Tafsir Jalalayn ayat 22 :
(Dan datanglah Rabbmu) yakni perintah-Nya (sedangkan malaikat-malaikat) lafal Al-Malak adalah bentuk mufrad dari lafal Al-Malaaikah (berbaris-baris) lafal Shaffan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan yakni, berbaris-baris atau membentuk barisan-barisan yang banyak.
Tafsir Jalalayn ayat 23 :
(Dan pada hari itu didatangkan neraka Jahanam) ditarik dengan memakai tujuh puluh ribu kendali, pada tiap-tiap kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat, neraka Jahanam terdengar gejolak dan gemuruhnya (pada hari itu) menjadi Badal dari lafal Idzaa dan Jawabnya (ingatlah manusia) maksudnya orang kafir ingat kepada apa yang telah dilalaikannya (akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya) Istifham atau lafal Annaa di sini bermakna Nafi, artinya penyesalannya pada saat itu tidak ada gunanya lagi.
Tafsir Jalalayn ayat 24 :
(Dia mengatakan) sewaktu ingat akan kesalahan-kesalahannya ("Alangkah baiknya) huruf Ya di sini bermakna Tanbih (sekiranya aku dahulu mengerjakan) amal kebaikan dan beriman (untuk hidupku ini") untuk kehidupan yang baik di akhirat, atau sewaktu aku hidup di dunia.
Tafsir Jalalayn ayat 25 :
(Maka pada hari itu tiada yang mengazab) dibaca Yu'adzdzibu dengan dikasrahkan huruf Dzalnya (seperti azab-Nya) seperti azab Allah (seseorang pun) artinya Dia tidak menyerahkannya kepada seseorang pun melainkan hanya kepada diri-Nya.
Tafsir Jalalayn ayat 26 :
(Dan) demikian pula (tiada yang dapat mengikat) dibaca Laa Yuutsiqu (seperti ikatannya, seseorang pun) menurut suatu qiraat lafal Laa Yu'adzdzibu dan lafal Laa Yuutsiqu dibaca Laa Yu'adzdzabu dan Laa Yuutsaqu dengan demikian maka Dhamir yang dikandung kedua lafal tersebut kembali kepada orang kafir. Lengkapnya, tiada seseorang pun yang diazab seperti azab yang ditimpakan kepada orang kafir, dan tiada seseorang pun yang diikat seperti ikatan yang dibelenggukan kepada orang kafir.
Tafsir Jalalayn ayat 27 :
(Hai jiwa yang tenang) atau yang aman, dimaksud adalah jiwa yang beriman.
Tafsir Jalalayn ayat 28 :
(Kembalilah kepada Rabbmu) perkataan ini diucapkan kepadanya sewaktu ia menjelang mati; yakni kembalilah kamu kepada perintah dan kehendak-Nya (dengan hati yang puas) akan pahala yang kamu terima (lagi diridai) di sisi Allah maksudnya, semua amal perbuatanmu diridai di sisi-Nya. Jiwa yang beriman itu merasa puas dan diridai; kedudukan kedua lafal ini menjadi kata keterangan keadaan; kemudian dikatakan kepadanya pada hari kiamat nanti:
Tafsir Jalalayn ayat 29 :
("Maka masuklah ke dalam) jamaah (hamba-hamba-Ku) yang saleh.
Tafsir Jalalayn ayat 30 :
(Dan masuklah ke dalam surga-Ku") bersama dengan hamba-hamba-Ku yang saleh.
089 Al Quran : Surat Al Fajr |
Surat Surat Al Fajr ( Fajar ) termasuk dalam kategori surat Makkiah yaitu surat yang diturunkan di kota Makkah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Quran Surat Al Fajr Ayat 1
|
وَالْفَجْرِ
|
1. Demi fajar, By the dawn (1) |
(Demi fajar) yakni fajar yang terbit setiap hari.
Quran Surat Al Fajr Ayat 2
|
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
|
2. dan malam yang sepuluh, And [by] ten nights (2) |
(Dan malam yang sepuluh) maksudnya tanggal sepuluh bulan Zulhijah.
Quran Surat Al Fajr Ayat 3
|
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
|
3. dan yang genap dan yang ganjil, And [by] the even [number] and the odd (3) |
(Dan yang genap) atau tidak ganjil (dan yang ganjil) dapat dibaca Al-Watr dan Al-Witr, artinya ganjil.
Quran Surat Al Fajr Ayat 4
|
وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ
|
4. dan malam bila berlalu. And [by] the night when it passes, (4) |
(Dan malam bila berlalu) bila datang dan pergi.
Quran Surat Al Fajr Ayat 5
|
هَلْ فِي ذَٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِي حِجْرٍ
|
5. Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal. Is there [not] in [all] that an oath [sufficient] for one of perception? (5) |
(Pada yang demikian itu) yakni sumpah itu (terdapat sumpah bagi orang-orang yang berakal) Jawab dari Qasam tidak disebutkan yakni, sungguh kalian hai orang-orang kafir Mekah akan diazab.
Quran Surat Al Fajr Ayat 6
|
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ
|
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad? Have you not considered how your Lord dealt with 'Aad - (6) |
(Apakah kamu tidak memperhatikan) artinya tidak mengetahui hai Muhammad (bagaimana Rabbmu berbuat terhadap kaum 'Ad.)
Quran Surat Al Fajr Ayat 7
|
إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ
|
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, [With] Iram - who had lofty pillars, (7) |
(Yaitu penduduk Iram) Iram adalah nama kaum 'Ad dahulu; lafal Iram dapat dianggap sebagai 'Athaf Bayan atau Badal tidak menerima Tanwin karena 'Illat 'Alamiyah dan Mu'annats (yang mempunyai tubuh-tubuh yang tinggi) atau mereka adalah orang-orang yang tinggi tubuhnya, tersebutlah yang paling tinggi di antara mereka mencapai empat ratus hasta.
Quran Surat Al Fajr Ayat 8
|
أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ
|
8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, The likes of whom had never been created in the land? (8) |
(Yang belum pernah diciptakan sepertinya di negeri-negeri lain) dalam hal kekuatan dan keperkasaannya.
Quran Surat Al Fajr Ayat 9
|
وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ
|
9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah, And [with] Thamud, who carved out the rocks in the valley? (9) |
(Dan kaum Tsamud yang memotong) yang memahat (batu-batu besar) lafal Ash-Shakhr adalah bentuk jamak dari lafal Shakhrah; kemudian batu-batu besar yang mereka lubangi itu dijadikan sebagai rumah tempat tinggal mereka (di lembah) yakni Wadil Qura namanya.
Quran Surat Al Fajr Ayat 10
|
وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ
|
10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), And [with] Pharaoh, owner of the stakes? - (10) |
(Dan Firaun yang mempunyai pasak-pasak) ia dikenal dengan julukan tersebut, bila menyiksa seseorang ia membuat empat pasak, kemudian kedua tangan dan kedua kaki orang yang disiksanya itu diikatkan pada masing-masing pasak.
Quran Surat Al Fajr Ayat 11
|
الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِ
|
11. yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, [All of] whom oppressed within the lands (11) |
(Yang berbuat sewenang-wenang) maksudnya Firaun dan bala tentaranya berbuat angkara murka (dalam negeri.)
Quran Surat Al Fajr Ayat 12
|
فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ
|
12. lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, And increased therein the corruption. (12) |
(Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu) dengan melakukan pembunuhan dan kelaliman lainnya.
Quran Surat Al Fajr Ayat 13
|
فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ
|
13. karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, So your Lord poured upon them a scourge of punishment. (13) |
(Karena itu Rabbmu menimpakan kepada mereka cemeti) sejenis (azab.)
Quran Surat Al Fajr Ayat 14
|
إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ
|
14. sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. Indeed, your Lord is in observation. (14) |
(Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi) semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya, maka tiada sesuatu pun yang terlewat dari-Nya di antara amal-amal perbuatan itu, supaya Dia membalasnya kepada mereka.
Quran Surat Al Fajr Ayat 15
|
فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
|
15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". And as for man, when his Lord tries him and [thus] is generous to him and favors him, he says, "My Lord has honored me." (15) |
(Adapun manusia) yakni orang kafir (apabila dia diuji) dikenakan ujian (oleh Rabbnya lalu dimuliakan-Nya) dengan harta benda dan lain-lainnya (dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata, "Rabbku telah memuliakanku.")
Quran Surat Al Fajr Ayat 16
|
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
|
16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". But when He tries him and restricts his provision, he says, "My Lord has humiliated me." (16) |
(Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu Dia membatasi) atau menyempitkan (rezekinya, maka dia berkata, "Rabbku menghinaku.")
Quran Surat Al Fajr Ayat 17
|
كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ
|
17. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, No! But you do not honor the orphan (17) |
(Sekali-kali tidak) kalimat ini merupakan hardikan, bahwa perkara yang sebenarnya tidaklah demikian, maksud dimuliakan itu dengan diberi kekayaan, dan dihina itu dengan diberi kemiskinan. Sesungguhnya seseorang itu menjadi mulia karena ketaatannya, dan menjadi terhina karena kemaksiatannya. Orang-orang kafir Mekah tidak memperhatikan hal ini (sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim) artinya kalian tidak pernah berbuat baik kepada anak-anak yatim, padahal kalian kaya atau kalian tidak memberikan harta waris yang menjadi hak anak-anak yatim.
Quran Surat Al Fajr Ayat 18
|
وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
|
18. dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, And you do not encourage one another to feed the poor. (18) |
(Dan kalian tidak mengajak) diri kalian atau orang lain (memberi makan) (orang miskin.)
Quran Surat Al Fajr Ayat 19
|
وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَّمًّا
|
19. dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), And you consume inheritance, devouring [it] altogether, (19) |
(Dan kalian memakan harta pusaka) harta peninggalan (dengan cara mencampur-aduk) tanpa segan-segan lagi, maksudnya kalian mencampur-baurkan harta warisan bagian wanita dan anak-anak dengan bagian kalian; atau kalian mencampur-baurkan harta warisan mereka dengan harta kalian sendiri.
Quran Surat Al Fajr Ayat 20
|
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
|
20. dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. And you love wealth with immense love. (20) |
(Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan) sehingga kalian merasa sayang untuk menafkahkannya di jalan kebaikan. Menurut suatu qiraat pada keempat Fi'il tadi, yaitu Laa Tukrimuuna, Laa Tahaadhdhuuna, Ta'kuluuna, dan Tuhibbuuna, dibaca Laa Yukrimuuna, Laa Yahaadhdhuuna, Ya'kuluuna, dan Yuhibbuuna. Makna ayat-ayat di atas berdasarkan bacaan pertama.
Quran Surat Al Fajr Ayat 21
|
كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا
|
21. Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, No! When the earth has been leveled - pounded and crushed - (21) |
(Jangan berbuat demikian) lafal Kallaa ini adalah kalimat cegahan supaya jangan melakukan hal-hal tersebut. (Apabila bumi diguncangkan berturut-turut) artinya secara terus-menerus sehingga hancur musnahlah semua bangunan-bangunan yang ada di permukaannya.
Quran Surat Al Fajr Ayat 22
|
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ
|
22. dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. And your Lord has come and the angels, rank upon rank, (22) |
(Dan datanglah Rabbmu) yakni perintah-Nya (sedangkan malaikat-malaikat) lafal Al-Malak adalah bentuk mufrad dari lafal Al-Malaaikah (berbaris-baris) lafal Shaffan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan yakni, berbaris-baris atau membentuk barisan-barisan yang banyak.
Quran Surat Al Fajr Ayat 23
|
وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ
|
23. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. And brought [within view], that Day, is Hell - that Day, man will remember, but what good to him will be the remembrance? (23) |
(Dan pada hari itu didatangkan neraka Jahanam) ditarik dengan memakai tujuh puluh ribu kendali, pada tiap-tiap kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat, neraka Jahanam terdengar gejolak dan gemuruhnya (pada hari itu) menjadi Badal dari lafal Idzaa dan Jawabnya (ingatlah manusia) maksudnya orang kafir ingat kepada apa yang telah dilalaikannya (akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya) Istifham atau lafal Annaa di sini bermakna Nafi, artinya penyesalannya pada saat itu tidak ada gunanya lagi.
Quran Surat Al Fajr Ayat 24
|
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
|
24. Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". He will say, "Oh, I wish I had sent ahead [some good] for my life." (24) |
(Dia mengatakan) sewaktu ingat akan kesalahan-kesalahannya ("Alangkah baiknya) huruf Ya di sini bermakna Tanbih (sekiranya aku dahulu mengerjakan) amal kebaikan dan beriman (untuk hidupku ini") untuk kehidupan yang baik di akhirat, atau sewaktu aku hidup di dunia.
Quran Surat Al Fajr Ayat 25
|
فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ
|
25. Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya. So on that Day, none will punish [as severely] as His punishment, (25) |
(Maka pada hari itu tiada yang mengazab) dibaca Yu'adzdzibu dengan dikasrahkan huruf Dzalnya (seperti azab-Nya) seperti azab Allah (seseorang pun) artinya Dia tidak menyerahkannya kepada seseorang pun melainkan hanya kepada diri-Nya.
Quran Surat Al Fajr Ayat 26
|
وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ
|
26. dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya. And none will bind [as severely] as His binding [of the evildoers]. (26) |
(Dan) demikian pula (tiada yang dapat mengikat) dibaca Laa Yuutsiqu (seperti ikatannya, seseorang pun) menurut suatu qiraat lafal Laa Yu'adzdzibu dan lafal Laa Yuutsiqu dibaca Laa Yu'adzdzabu dan Laa Yuutsaqu dengan demikian maka Dhamir yang dikandung kedua lafal tersebut kembali kepada orang kafir. Lengkapnya, tiada seseorang pun yang diazab seperti azab yang ditimpakan kepada orang kafir, dan tiada seseorang pun yang diikat seperti ikatan yang dibelenggukan kepada orang kafir.
Quran Surat Al Fajr Ayat 27
|
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
|
27. Hai jiwa yang tenang. [To the righteous it will be said], "O reassured soul, (27) |
(Hai jiwa yang tenang) atau yang aman, dimaksud adalah jiwa yang beriman.
Quran Surat Al Fajr Ayat 28
|
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
|
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Return to your Lord, well-pleased and pleasing [to Him], (28) |
(Kembalilah kepada Rabbmu) perkataan ini diucapkan kepadanya sewaktu ia menjelang mati; yakni kembalilah kamu kepada perintah dan kehendak-Nya (dengan hati yang puas) akan pahala yang kamu terima (lagi diridai) di sisi Allah maksudnya, semua amal perbuatanmu diridai di sisi-Nya. Jiwa yang beriman itu merasa puas dan diridai; kedudukan kedua lafal ini menjadi kata keterangan keadaan; kemudian dikatakan kepadanya pada hari kiamat nanti:
Quran Surat Al Fajr Ayat 29
|
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
|
29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, And enter among My [righteous] servants (29) |
("Maka masuklah ke dalam) jamaah (hamba-hamba-Ku) yang saleh.
Quran Surat Al Fajr Ayat 30
|
وَادْخُلِي جَنَّتِي
|
30. masuklah ke dalam surga-Ku. And enter My Paradise." (30) |
(Dan masuklah ke dalam surga-Ku") bersama dengan hamba-hamba-Ku yang saleh.